PPT NUMERASI UP 7 PENGUKURAN
PELAJAR MEDIA - PPT NUMERASI UP 7 PENGUKURAN
Sebelum mempelajari atau mempraktekkan modul di Unit Pembelajaran Pengukuran (UP) ini, pengajar dan siswa harus mempersiapkan banyak sumber belajar untuk memastikan keberhasilan pembelajaran.
1. Alat, Instrumen, dan Bahan Instruksional yang harus disiapkan oleh instruktur
B. Alat pendidikan, seperti:
C. Perlengkapan pendidikan, yang meliputi:
2. Alat dan sumber daya yang harus disiapkan siswa
Unit Pembelajaran ini dibagi menjadi dua bagian, dengan total komitmen waktu sekitar 10 Jam Pembelajaran:
1. IN- 1/ In Service Learning 1 : 4 JP2. ON-1/ On Service Learning : 4 JP
3. IN-2/ In Service Learning 2 : 2 JP
Target Kompetensi Guru - PPT NUMERASI UP 7 PENGUKURAN
A. Pedagogik
Memperoleh pemahaman yang kuat tentang konten, struktur, filosofi, dan sikap ilmiah di balik disiplin ilmu yang disajikan
B. Profesional
- Memperoleh pengetahuan konseptual dan prosedural di bidang aritmatika, aljabar, geometri, trigonometri, pengukuran, statistik, dan logika matematika.
- Mampu memecahkan masalah dan masalah matematika di dunia nyata dengan menggunakan matematisasi horizontal dan vertikal.
- Mampu mengatasi masalah dan masalah matematika di dunia nyata dengan menggunakan pengetahuan konseptual, prosedural, dan terkait.
Target Kompetensi Siswa - PPT NUMERASI UP 7 PENGUKURAN
A. Kompetensi Inti
Menyajikan informasi faktual secara mudah dipahami dan logis, melalui karya seni, gerak yang mewakili anak sehat, dan perbuatan yang menunjukkan keimanan dan akhlak mulia anak.
B. Kompetensi Dasar
- Tentukan dan hitung panjang (termasuk jarak), berat, dan waktu dalam satuan sehari-hari.
- Menggunakan benda/situasi konkrit, mengenal dan menghitung panjang dan berat dalam satuan tidak baku.
- Jelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda (kecepatan sebagai perbandingan jarak dengan waktu, debit sebagai perbandingan volume dan waktu).
- Selesaikan masalah dengan perbandingan dua angka yang berbeda (kecepatan, debit).
Pengukuran (Measurement) adalah penetapan nilai numerik ke atribut dari suatu benda, seperti panjang, waktu, massa, sudut, dan kuantitas menghitung keliling, luas, dan volum. Di tingkat sekolah dasar, pengukuran merupakan komponen kurikulum. Dengan menggunakan aktivitas pengukuran dalam kurikulum matematika, siswa belajar tentang membandingkan apa yang mereka ukur dengan unit pengukuran. Cara paling efektif untuk meningkatkan kemampuan mengukur seseorang adalah dengan melakukan sebanyak mungkin tugas pengukuran.
Modul ini mengambil metode konkret-gambar-abstrak untuk mengajar pengukuran. Jerome S. Bruner dari Harvard University menyoroti tiga fase pembelajaran, yaitu tahap Enactive, Iconic, dan Symbolic. Untuk mempraktikkan ide ini, kami akan membuat rangkaian latihan pembelajaran pengukuran berikut.
Selama tahap pertama, siswa diperkenalkan dengan gagasan pengukuran dengan bekerja melalui tantangan dunia nyata (peristiwa di lingkungan terdekat mereka) atau dengan memanfaatkan item dunia nyata yang sebenarnya. Sebagai model fisik, kami akrab dengannya.)
"Piktorial": Setelah memanipulasi item dalam istilah aktual melalui kesulitan sehari-hari dari dunia di sekitar mereka, lanjutkan untuk membangun gambaran mental model sebagai citra mental objek atau kejadian sehari-hari. Gambar bayangan ditampilkan dalam model (model matematika). Dengan kata lain, model yang bersifat fisik dan abstrak. Dalam kegiatan pengukuran, model mungkin merupakan perwujudan mental dari item fisik dalam bentuk gambar, sketsa, atau corat-coret.
Akhirnya, pada tingkat ketiga dan terakhir dari bahasa matematika, simbol abstrak (simbol) diperlukan (model abstrak).
Tujuan tambahan dari pelajaran ini adalah mengembangkan kapasitas seseorang untuk meramalkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Pengembangan daya cipta, orisinalitas, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan tebakan, dan bereksperimen merupakan salah satu tujuan belajar matematika. Kegiatan kreatif ini memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan. Siswa didorong untuk meningkatkan kemampuan mengantisipasi hasil melalui pembelajaran pengukuran.
Mengidentifikasi ciri-ciri benda yang diukur, seperti panjang dan satuan ukuran yang digunakan, merupakan langkah awal dalam memahami pengukuran (tidak baku atau baku). Setelah Anda mempelajari metodenya, inilah saatnya untuk mempraktikkannya. Keakuratan pengukuran tergantung pada penentuan dan penerapan alat ukur secara tepat pada benda yang diukur. Penggaris digunakan untuk mengukur panjang; stopwatch digunakan untuk mengukur waktu; timbangan digunakan untuk mengukur berat badan; dan seterusnya. Ada berbagai jenis penggaris untuk mengukur panjang, masing-masing dengan tujuan yang berbeda.
Sebagai hasil dari latihan mereka menggunakan alat ukur standar dan non-standar, siswa akan lebih mampu mengingat hukum-hukum pengukuran. Siswa akan menyimpan lebih banyak informasi tentang bagaimana melakukan pengukuran jika mereka mempelajarinya melalui pengalaman langsung.
Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, beberapa macam satuan ukur digunakan, dan pada awalnya satuan ini didasarkan pada anggota badan. Baik Babilonia dan Mesir menggunakan rentang, kaki, tangan, dan lengan sebagai unit pengukuran di seluruh peradaban mereka. Peradaban kuno mengandalkan tangan sebagai unit pengukuran utama mereka, dan kami masih menggunakannya untuk mengukur tinggi kuda hari ini. Jumlah telapak tangan dari bagian bawah kaki kuda ke bagian atas perutnya digunakan untuk menentukan tinggi hewan, dan setiap telapak tangan distandarisasi dengan empat inci.
Perbedaan dalam pengukuran non-standar telah menyebabkan keyakinan bahwa mereka kurang dapat diandalkan. Oleh karena itu, unit pengukuran yang diterima secara universal sangat penting (ukuran standar). mm, cm, dm, dan m adalah satuan ukuran panjang yang paling umum digunakan. Berat diukur dalam gram, kilogram, kuintal, dan ton. Waktu sering diukur dalam sepersekian detik, satu menit, atau satu jam. Alat ukur yang tersedia saat ini semakin banyak. Penyesuaian dilakukan pada berbagai alat pengukur berdasarkan tujuan penggunaan dan tingkat akurasinya. Jadi, misalnya, pita pengukur digunakan untuk mengukur panjang kayu, dan pita pengukur kain digunakan untuk mengukur panjang pakaian, pensil, dan ketebalan kertas.
Pembangunan rumah dan bangunan lainnya.
Manusia telah menemukan berbagai macam alat pengukur selama bertahun-tahun, mulai dari penggaris, waterpass, roll meter, autocollimator, dan bahkan satelit. Prinsip-prinsip matematika dapat diterapkan untuk pengembangan menggunakan teknik-teknik ini. Pertimbangkan konstruksi rumah kita dan struktur sekitarnya.
Penciptaan rumah dan struktur lainnya membutuhkan penggunaan prinsip-prinsip matematika yang tepat dan komprehensif. Pengukuran presisi sudut, garis dan jarak adalah salah satu metode. Untuk memastikan keamanan struktur, penting untuk menggunakan metode pengukuran yang benar. Hal ini karena ditemukan bahwa struktur bangunan dipengaruhi oleh pengukuran sudut.
Untuk lebih lengkapnya silahkan unduh file materi:
1. PPT NUMERASI UP 7 (UP WAJIB) - Pengukuran Download
2. LEMBAR KERJA 1 (Download)
3. LEMBAR KERJA 2 (Download)
4. LEMBAR KERJA 3 (Download)
5. LEMBAR KERJA 4 (Download)
6. LEMBAR KERJA 5 (Download)
7. LEMBAR KERJA 6 (Download)
8. LEMBAR KERJA 7 (Download)
Demikian PPT NUMERASI UP 7 PENGUKURAN ini PELAJAR MEDIA sajikan, semoga menambah wawawasan kita semua.
Download juga File Power Poin PKB MI Bidang Numerasi berikut ini
PPT NUMERASI UP 1 Prinsip Numerasi MI DISINI
PPT NUMERASI UP 2 Growth Mindset DISINI
PPT NUMERASI UP 3 Asesmen DISINI
PPT NUMERASI UP 4 Bilangan (Bagian 1) DISINI
PPT NUMERASI UP 5 Bilangan (Bagian 2) DISINI
PPT NUMERASI UP 6 Aljabar DISINI
PPT NUMERASI UP 7 PENGUKURAN DISINI
PPT NUMERASI UP 8 GEOMETRI DISINI
PPT NUMERASI UP 9 DATA DAN STATISTIKA DISINI
PPT NUMERASI UP 10 STATISTIKA DAN PELUANG DISINI
Baca Juga
Modul Numerasi PKB MI DISINI
Modul Literasi PKB MI DISINI
Modul Sains PKB MI DISINI