Pendidikan Karakter Sebagai Alat Mengatasi Krisis Moral
PELAJAR MEDIA - Pendidikan Karakter Sebagai Alat Mengatasi Krisis Moral - Kekhawatiran sekarang ini, terutama yang berkaitan dengan perilaku buruk remaha, seperti halnya s*ks beb4s, n4rk0ba, pergaulan b3b4s & intimidasi / buli, semakin meningkat. Tentunya isu ini akan berdampak pada degradasi moral generasi muda, yang diharapkan dapat menjadi titik balik atau penentu nasib negara. Oleh karena itu, masalah krisis moral ini harus segera diatasi & dicegah, dengan pendidikan karakter sebagai salah satu langkah awal.
Moralitas adalah jenis tindakan konstruktif yang dilakukan oleh manusia dlm melakukan tindakan & bersosialisasi hubungan dgn org lain berdasarkan budaya & nilai-nilai masyarakat. Nilai dan standar moral juga erat kaitannya dengan nilai & norma agama.
Moral sangat vital bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara. tanpa hal tersebut, negara mungkin akan hancur oleh korupsi, penggelapan, pembunuhan & kejahatan lainnya. Ada berbagai alasan yang berkontribusi terhadap masalah moral generasi muda saat ini.
Faktor yang berkontribusi terhadap krisis moral generasi muda meliputi:
- Perkembangan Teknologi
- Pudarnya keyakinan & keyakinan agama
- Pengaruh lingkungan & budaya asing
- Kurangnya kejujuran
- Kurangnya akuntabilitas
- Kurangnya pandangan ke depan
- Kurangnya disiplin diri
Setelah mengetahui beberapa faktor yang berkontribusi terhadap krisis moral generasi muda, salah satu pilihannya yaitu mengadopsi pendidikan karakter, khususnya bagi anak sejak usia dini. Prinsip moral, sikap moral dan prilaku moral semuanya diajarkan dalam pendidikan karakter. Pendidikan karakter didasarkan pada keyakinan bahwa karakter yang baik dapat diperoleh & dipertahankan melalui pengetahuan tentang kebajikan, keinginan untuk berbuat baik & melakukan perbuatan baik.
Gambar 1.1. Pendidikan Karakter Sebagai Alat Mengatasi Krisis Moral |
Pendidikan karakter tidak dapat dilaksanakan tanpa memperhatikan peran orang tua, pendidik/guru, masyarakat/lingkungan, dan pemerintah, sehingga ada berbagai faktor yang perlu diperhatikan. Apa pun?
1. Aspek Pendidikan Orang Tua
Penanaman pendidikan karakter harus terus dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada anak tentang nilai - nilai moral yang sesuai dgn budaya bangsa seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, cinta tanah air, peduli lingkungan, sosial & tanggung jawab, sebagai orang tua berperan penting dalam mendidik dan mengarahkan anak untuk mencapai tujuan dan keinginannya.
Oleh karena itu, komunikasi yang tepat harus dapat diciptakan, serta pengawasan orang tua harus selalu dilakukan tanpa membuat anak merasa privasinya telah diganggu.
Pengawasan adalah memperhatikan dan mempelajari tingkah laku anak; jika ada yang menyimpang dari perilaku anak, tugas orang tua adalah mengingatkan dan mengarahkan anak sebelum terlambat.
Selain itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan lingkungan sosial anaknya, karena lingkungan serta pemilihan teman yang tepat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan anak, hal yang paling mendasar dan krusial adalah menanamkan pemahaman agama.
2. Aspek Pendidikan (Sekolah)
Setelah peran orang tua, sekolah menjadi media dan sarana pendidikan yang signifikan. Sekolah merupakan tempat di mana siswa dapat memperluas pandangan dan memperoleh informasi dalam kehidupan sosial, dan pendidik memainkan peran penting dalam menanamkan pada siswa apresiasi akan pentingnya memanfaatkan ilmu pengetahuan & teknologi secara efektif.
Selanjutnya, pendidikan karakter dapat dilaksanakan di dalam kelas melalui sistem pendidikan terpadu untuk setiap mata pelajaran yang diajarkan, artinya proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan satu arah, dari guru ke siswa, tetapi juga proses pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan kasus atau masalah. Dengan kata lain, ada hubungan dua arah antara mahasiswa & dosen yang berdampak satu sama lain.
Diharapkan siswa memiliki pemahaman yang jelas tentang pendidikan karakter. Peserta didik diajak untuk berpartisipasi dalam memahami model pendidikan yang sesuai dan segera bertindak ketika kurikulum terpadu digunakan.
3. Aspek hukum dan peraturan pemerintah
Tanpa bantuan pemerintah dalam menjaga supremasi hukum dan mengembangkan kurikulum pendidikan yang baik, mengatasi krisis moral pada generasi muda akan sulit. Tugas pemerintah dalam hal ini adalah terus menyempurnakan kurikulum pendidikan, dengan faktor pemerataan pendidikan yang paling signifikan.
Dalam hal penegakan hukum, pemerintah juga harus ikut campur dalam kasus korupsi, suap, dan tindak pidana lainnya. Pemerintah harus memberikan konsekuensi yang kuat dalam pengelolaan setiap kasus, terlepas dari status atau posisi.
Ini bukanlah tugas yang mudah, karena memerlukan dedikasi dan konsekuensi keras dari pemerintah dalam menjalankan norma-norma di kalangan aparatur negara, seperti pencabutan jabatan atau sanksi berat.
Hal ini penting sebagai efek jera, mengingat semakin banyaknya insiden kolusi & nepotisme yang dapat menjadi contoh buruk bagi masyarakat & mempengaruhi cara pandang generasi muda terhadap negaranya.
4. Mempromosikan Prinsip Moral & Agama
Dalam keadaan ini, sangat penting untuk bekerja sama dengan semua pihak, termasuk orang tua, pendidik, pemerintah, dan semua lapisan masyarakat, untuk menumbuhkan moralitas bangsa berdasarkan Pancasila untuk membangun kehidupan yang damai & lingkungan keagamaan yang mencerminkan nilai - nilai bangsa. karakter.
Setelah diskusi kita tentang banyak kemungkinan untuk meningkatkan moral generasi bangsa melalui pendidikan karakter, sekarang kita mengeksplorasi tanda-tanda keberhasilan dalam penerapan pendidikan karakter. Berikut adalah beberapa contoh:
- Generasi muda dapat mengenali kekurangan dan kemampuannya sendiri sebagai anugerah Tuhan yang harus disyukuri.
- Memiliki rasa percaya diri
- Pelanggaran terhadap aturan sosial yang berlaku di masyarakat mengalami penurunan.
- Generasi muda mampu berpikir rasional dan inovatif, serta menunjukkan kemandirian berdasarkan kemampuannya.
- mampu berkomunikasi dengan baik dan sopan mampu menunjukkan rasa hormat terhadap hak dan kewajiban saat bersosialisasi di masyarakat
- mampu menunjukkan kemauan mendengarkan serta kemampuan membaca, menulis, dan berbicara
- Namun, yang lebih penting adalah bagaimana pendidikan generasi berikutnya dapat diselaraskan dengan prinsip-prinsip pendidikan Indonesia.
Demikian gambaran yang dapat kami berikan tentang bagaimana pendidikan karakter dapat membantu generasi muda mengatasi krisis moralnya. Diharapkan dapat menjadi sumber yang bermanfaat.